Cerita di Jakarta Marathon 2023
Event Jakarta Marathon 2023 sudah semakin dekat. Aku masih belum bisa menyempatkan waktu untuk berlatih, meskipun acara tersebut akan dilaksanakan dalam waktu satu pekan ke depan.
Tubuh pun akhirnya mengirim sinyal agar terjadi perbaikan pola istirahat dan pola makan. Dua hari dua malam berlalu tanpa dapat respons dariku, Semesta bertindak mengarahkan jemariku membuka surel pribadi dan menemukan jadwal pengambilan race pack collection Jakarta Marathon 2023.
Aku segera memutuskan untuk mulai berlatih setelah membaca surel jadwal pengambilan tersebut dan membuat linimasa kerja yang jelas dan tegas dengan sebisa mungkin tanpa mengurangi profesionalitas kerja.
Hari pertama latihan, empat hari sebelum acara. Aku hanya berjalan-jalan untuk relaksasi tubuh dan pikiran. Aku rasakan setiap gerakan tubuh dan pikiran dalam setiap langkah. Alhamdulillah, relaksasi berjalan lancar. Tubuh dan pikiran menjadi lebih segar.
Hari kedua latihan, tiga hari sebelum acara. Aku merencanakan ambil race pack collection, lalu latihan lari. Tujuan dari latihan lari kali ini adalah mengetahui batas stamina, hidrasi, serta memanaskan tubuh dan menyegarkan pikiran. Kaki, bahu, dada masih kuat diajak berlari sampai lebih dari 1 km, tetapi tenggorokan sudah mulai kering. Begitu tenggorokan basah lagi, kaki tidak kuat untuk lanjut berlari. Perut pun merintih sakit meski hanya berjalan. Aku tetap puas dengan hasil latihan hari ini.
Hari ketiga latihan, sehari sebelum acara. Ini hari yang buruk, kurasa. Kerjaan tidak bisa ditinggal meskipun aku sudah dapat izin bahkan sudah ada orang yang menggantikanku. Aku pun, merasa, sudah menjelaskan setiap detail tugas dengan jelas; hal ini begini, itu ada di bagian sini, ini untuk ini dan itu, termasuk aku sudah beritahu lokasi tiap file yang dibutuhkan, tapi tetap saja aku diminta untuk mengiriminya setiap kali penggantiku itu minta file.
Aku berpikir bahwa aku tidak akan bisa menyentuh garis finish besok. Tubuh pun terpengaruh hingga tidak mampu berlari lebih dari 400 m. Kaki tidak bertenaga, dada sesak, telinga seperti tertutup kapas — singkatnya, Semesta ingin aku meninggalkan tempat latihan, dan menetralkan energi.
Aku berencana menonton film genre aksi sambil merasakan energi positif terbaik dari tokohnya ataupun cukup mendengarkan lagu-lagu yang lirik maupun musiknya menghangatkan hati dan bikin pikiran riang setelah latihan. Rencana berjalan cukup baik, lalu kuputuskan untuk lekas tidur.
Doaku sebelum tidur; semoga aku masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup esok hari, bisa memanfaatkan tubuh sehat, pikiran positif, dan hati hangat dengan baik, dan aku bisa dapat medali Finisher Jakarta Marathon 2023.
Allah Mahabaik. Beliau memberiku energi yang tepat untuk aku menjalani hari Minggu dan terutama untuk beraksi di kategori 5 K Jakarta Marathon 2023. Aku bangun dengan hati senang dan hangat, kaki melangkah dengan penuh keyakinan, kepala tegak, dan mata menatap lurus ke depan. Pikiran pun sungguh menjadi positif.
Alhamdulillah. Berkat anugerah Allah pagi ini, aku yakin bisa all out perform dan dapat medali finisher. Aku tidak peduli dengan urutan finish untuk event kali ini.
Itulah yang kukatakan pada diriku saat menginjakkan kaki di area lomba. Aku begitu tenang dan percaya diri di tengah banyak pelari berkualitas.
Kau bisa merasakan tubuhmu bergerak seperti yang kau pinta setelah dia rileks dan pikiran mendukung dengan memberikan perkataan positif. Aku sungguh bisa berlari hingga 3 km dengan kaki bertenaga tidak ingin berhenti, tenggorokan tetap basah, dan bahu mengayun ringan. Barangkali ini hadiah dari Allah berkat kau tidak meremehkan kategori lari yang kau ikuti, tidak angkuh dengan kemampuan yang dititipkan padamu, dan pikiranmu positif terhadap hal-hal yang menghampirimu.
Norman Nords, tokoh film Don’t Breathe 2, berpesan tentang sebab-akibat yang religius, “jangan remehkan sesuatu atau Tuhan akan mengambilnya darimu.”